Legenda Futian

Negeri Barren, Kota Yunyue 



Negeri Barren, Kota Yunyue 

0Negeri Barren sangat luas dan tidak berbatas. Di bagian utara terdapat Kota Iblis yang berbatasan dengan Dunia Iblis. Ras Dewa Iblis dan Gunung Taixuan berada disana. Kota Awan Suci terletak di bagian barat, berada satu wilayah dengan tanah yang tak berbatas. Ada juga Kota Inferno yang berada di dekat Gunung Api yang menempati banyak ruang disana.     
0

Bagian selatan memiliki medan bersalju yang tak ada habisnya. Disana terdapat sebuah kuil yang memiliki dua pasukan di dalamnya. Daerah bersalju dan Gunung Api itu membentuk sebuah wilayah yang aneh. Pusat kotanya adalah Kota Alkimia yang sangat terkenal. Tentu saja, Kota Zhongzhou masih memegang predikat sebagai kota paling kaya. Semua kota ini berada di pusat Negeri Barren. Para kultivator kuat berada dimana-mana di tempat tersebut.     

Kota Yunyue sendiri berada di bagian timur dari Negeri Barren, dan Kota Yunyue bukan termasuk kota utama disana, tetapi kota tersebut memiliki sejarah kuno yang luar biasa.     

Saat ini, Elang Angin Hitam terbang di atas langit Kota Yunyue. Kedua matanya terlihat sangat serius. Dia memang seekor elang, tetapi ketika terbang, elang itu terlihat seperti seekor roc. Elang itu terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Terdapat empat sosok yang berada di atas punggungnya. Sosok yang berada di bagian depan memiliki wajah yang tampan dan ia sedang melihat ke depan. Di sebelahnya terdapat seorang pemuda dengan badan yang berotot. Dia sedang beristirahat dengan mata tertutup. Pemuda berwajah tampan dengan satu tangan di belakang mereka memiliki dua pedang kuno disilangkan di belakang punggungnya. Ada juga seorang gadis bercadar disana. Dia memiliki rambut panjang berwarna perak yang terurai seperti air terjun. Kedua matanya bersinar dengan cahaya berwarna perak, sangat indah namun terlihat mengerikan. Mereka tampak serius.     

Mereka adalah kelompok Ye Futian, yang telah datang ke Negeri Barren dari Wilayah Barren Timur. Sesekali mereka berhenti di sepanjang perjalanan. Kota Mooncloud merupakan salah satu kota besar di Negeri Barren. Suasananya tidak jauh berbeda dengan Kota Kekaisaran Qin di pusat Wilayah Barren Timur.     

"Itu seharusnya Danau Crescent." Loulan Xue berdiri dari tempatnya. Hembusan angin bertiup ke arahnya ketika dia menunjuk ke sebuah danau yang berbentuk bulan sabit. Dia memegang sebuah peta yang dia dapatkan setelah memasuki kota ini.     

"Itu pasti Menara Giok Putih yang berada di depan Danau Crescent." Ketika melihat bagian depan dari danau tersebut, mereka bisa melihat sebuah bangunan yang berbentuk seperti istana. Elang Angin Hitam terbang semakin cepat dan bangunan itu kini terlihat semakin jelas.     

Bangunan itu adalah sebuah penginapan yang berbentuk seperti istana— salah satu dari tiga penginapan terbesar di Kota Yunyue. Penginapan itu berwarna putih dan tampaknya terbuat dari batu giok, karena itulah tempat itu diberi nama Menara Giok Putih. Penginapan itu sama megahnya dengan istana kerajaan.     

Ketika mereka semakin dekat, Elang Angin Hitam menukik ke bawah dan mendarat di bagian tangga dari Menara Giok Putih. Ye Futian dapat merasakan Spiritual Qi dari tempat ini. Hal ini berarti bahwa Menara Giok Putih dibuat dari batu spiritual. Tempat ini memiliki sebuah matriks di dalamnya. Begitu mereka masuk ke dalam, mereka langsung merasakan Spiritual Qi yang kuat. Tempat ini bisa digunakan untuk berkultivasi.     

Sambil melihat ke atas, Ye Futian menaiki tangga itu dan berhenti di luar aula utama. Loulan Xue dan Yu Sheng memegang batu spiritual di sekitarnya lalu mengikuti Ye Futian masuk ke dalam. Mereka akan menghabiskan beberapa hari disini, jadi mereka memilih tempat seperti Menara Giok Putih untuk menginap. Di tempat seperti ini, mereka akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi. Mereka juga membutuhkan peta dari Negeri Barren. Mereka tidak bisa mendapatkannya di penginapan yang kecil.     

Banyak orang berlalu-lalang di tangga tersebut.     

"Tuan, apakah kau tidak berasal dari sini?" seorang pemuda kurus yang mengenakan jubah berwarna biru bertanya pada Ye Futian.     

"Ya." Ye Futian tersenyum dan mengangguk.     

"Namaku Yang Ting," pemuda itu menyapanya.     

"Ye Futian."     

"Saudara Ye, apakah kau datang kemari untuk berpartisipasi di pertempuran antara empat klan?" Yang Ting bertanya.     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya. Dia baru saja tiba disini dan tidak tahu apa-apa tentang empat klan tersebut.     

"Kebanyakan orang yang datang ke Kota Yunyue datang kemari karena alasan itu. Aku sudah salah paham." Yang Ting menaruh kedua tangannya di depan untuk meminta maaf.     

"Tidak apa-apa. Aku baru saja tiba disini dan ini pertama kalinya aku mengunjungi Kota Yunyue. Mohon bantuannya," ujar Ye Futian dengan sopan.     

"Kau terlalu menyanjungku. Kita bisa saling membantu satu sama lain," ujar Yang Ting, sambil tersenyum.     

"Kakak, aku sudah selesai," tiba-tiba terdengar sebuah suara. Satu sosok berwajah cantik berjalan keluar. Gadis itu memiliki rambut kuncir kuda dan masih terlihat muda dan polos.     

"Ini adikku, Yang Yi," Yang Ting memperkenalkan. "Ini Saudara Ye."     

Ye Futian dan Yang Yi saling mengangguk. Yang Yi menatap ke arah Ye Futian dengan kedua matanya yang polos, ia berpikir bahwa Ye Futian benar-benar memiliki wajah yang tampan.     

Saat Ye Futian bertambah dewasa, temperamennya terus berubah. Wajahnya juga menjadi semakin tampan. Dia tampak sangat menarik sekarang.     

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Ye Futian bertanya, sambil tersenyum dengan lembut.     

Yang Yi menyadari bahwa dia telah melamun. Sambil tersipu malu, dia mengalihkan pandangannya dengan cepat.     

"Saudara Ye memang sangat tampan, tetapi kau tidak perlu memandangnya seperti itu," Yang Ting juga menggodanya.     

Yang Yi menendangnya dan merengek, "Apa maksudmu? Aku hanya merasa penasaran."     

Pada saat ini, tanah di bawah mereka bergetar. Ye Futian mengalihkan perhatiannya dan melihat satu sosok telah mendarat di tangga yang terbuat dari batu giok berwarna putih. Sosok itu bertubuh tinggi dan kekar. Tubuh bagian atasnya tidak mengenakan apa-pun. Baju zirah berwarna perak miliknya hanya menutupi bagian-bagian penting tubuhnya. Kedua matanya terlihat mengintimidasi saat dia mengamati orang-orang di depannya. Dia menaiki tangga dan berjalan melewati kelompok Ye Futian.     

"Monster apa itu?" Yang Yi mendongak ke atas. Dia melihat seorang ksatria merah berapi-api telah tiba dengan mengendarai seekor burung kegelapan.     

Ksatria itu adalah seorang wanita yang mengenakan pakaian berwarna merah menyala. Bentuk tubuhnya yang indah memiliki daya tarik yang unik. Sikap jantan dari wanita itu begitu indah dan dingin.     

"Phoenix Biru," ujar Yang Ting.     

Phoenix Biru milik wanita itu telah mendarat. Dia juga berjalan melewati Ye Futian bahkan tanpa melihatnya. Namun, Phoenix Biru miliknya melirik ke arah Elang Angin Hitam lalu berkoak.     

Elang Angin Hitam selama ini sama sekali tidak bersuara. Setelah Phoenix Biru itu berkoak, kedua matanya langsung menjadi serius. Tatapan matanya tertuju pada Phoenix tersebut. Siapa-pun bisa melihat kegelapan mengalir melalui mata Elang Angin Hitam.     

Phoenix Biru itu tidak berhenti menatapnya. Ksatria itu mengerutkan keningnya dan menatap Phoenix miliknya, ia bertanya-tanya mengapa Phoenix miliknya berusaha mengintimidasi seekor elang. Setelah melirik ke arah Elang Angin Hitam, Phoenix Biru itu memasuki aula bersama ksatria tersebut. Elang Angin Hitam meliriknya sekali lagi dengan sikap yang sombong dan menutup matanya untuk beristirahat.     

Pada saat ini, Yu Sheng dan Loulan Xue berjalan mendekat. "Saudara Yang," ujar Ye Futian, "Aku sudah siap."     

Dua Yang bersaudara memandang ke arah Yu Sheng dan Loulan Xue. Kelompok ini memiliki temperamen yang luar biasa. Loulan Xue menutupi wajahnya dengan cadar, tetapi menilai dari lekuk tubuhnya, dia pasti memiliki wajah yang cantik.     

"Ayo, mari kita pergi bersama-sama," ujar Yang Ting, sambil tersenyum. Ye Futian mengangguk. Keduanya berjalan ke samping dan menaiki tangga. Mereka tiba di lantai dimana kamar mereka berada. Secara kebetulan, kamar mereka bersebelahan.     

Setelah memasuki kamar masing-masing, mereka menyadari bahwa pintu masuk berada di halaman belakang. Setelah melewati lorong, mereka akan tiba di halaman depan. Mereka bisa melihat Danau Crescent dan orang-orang yang baru saja tiba di penginapan ini.     

"Wilayah Barren Timur semestinya berada disana," gumam Ye Futian, sambil melihat ke kejauhan. Sekarang, dia sudah menginjakkan kaki di Negeri Barren. Dia sudah pergi sangat jauh dari Wilayah Barren Timur. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menempuh perjalanan itu. Sekarang, dia benar-benar berada di dunia luar, jauh dari rumahnya.     

Loulan Xue berdiri di sampingnya dan berkata dengan pelan, "Aku sudah bertanya pada orang-orang di aula besar. Peta Negeri Barren tidak mudah untuk didapatkan. Negeri Barren terlalu besar. Bahkan banyak orang di kota ini belum pernah keluar dari wilayah timur, apalagi seluruh wilayah di Negeri Barren."     

Ye Futian mengangguk pelan. "Kau sudah bekerja keras. Kita tidak tahu apa yang akan kita temui di masa depan. Aku harap kau tidak akan menyesali hal ini." Dia telah memperingatkan Loulan Xue, tetapi dia bersikeras untuk ikut bersamanya.     

"Ini sudah menjadi tugasku sebagai seorang pelayan," jawab Loulan Xue dengan lembut. "Tidak usah khawatir apakah aku menyesal atau tidak, ini adalah keputusanku sendiri."     

"Apa Saudara Ye ada di dalam?" sebuah suara datang dari luar.     

"Ya, Saudara Yang. Kemarilah," ujar Ye Futian.     

"Baiklah." Terdengar suara tawa, lalu dua sosok datang dari atas langit.     

"Pemandangannya cukup bagus disini," ujar Yang Ting, sambil tertawa. "Tapi biaya menginap disini benar-benar mahal."     

"Saudara Yang, aku ingin bertanya sesuatu. Aku datang kemari untuk menantang diriku sendiri dan aku ingin menjelajah ke seluruh wilayah di Negeri Barren. Apakah kau tahu dimana aku bisa mendapatkan sebuah peta?" Ye Futian bertanya.     

"Seluruh wilayah di Negeri Barren?" Kedua mata Yang Ting berkedip karena terkejut. Ye Futian tidak akan mampu untuk melakukan perjalanan ke seluruh wilayah di Negeri Barren pada usianya saat ini kecuali dia meningkatkan kultivasinya sambil menjelajah. Banyak orang yang ingin melakukan hal ini, jadi dia tidak merasa bahwa keinginan Ye Futian itu terlalu aneh.     

"Ya." Ye Futian mengangguk.     

"Jenis peta seperti yang kau inginkan itu jarang sekali digunakan. Aku tidak tahu dimana kau bisa menemukannya, tetapi empat pasukan besar di Kota Yunyue pasti memilikinya," ujar Yang Ting.     

"Empat pasukan yang mana? Bagaimana dengan kemampuan mereka?" Ye Futian bertanya.     

"Kota Yunyue memiliki empat pasukan besar, yaitu Keluarga Feng, Keluarga Wang, Klan Petir, dan Serikat Pedagang Yunyue," ujar Yang Ting. "Mereka adalah pasukan paling hebat di Kota Yunyue. Semua pasukan itu memiliki para Noble di dalamnya."     

Ye Futian mengangguk. Ini hanya di Kota Yunyue. Seberapa kuat para kultivator di kota-kota utama itu?     

"Saudara Yang, apakah kau berasal dari kota ini?" Ye Futian bertanya.     

"Ya."     

"Lalu kenapa kau tinggal disini?" Ye Futian penasaran.     

"Saudara Ye, bagaimana kalau kita minum-minum? Kita bisa mengobrol sambil berjalan ke sana," ujar Yang Ting.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Kelompok itu meninggalkan kamar mereka dan berjalan menuju rumah anggur yang berada di lantai atas.     

"Empat pasukan besar itu mengendalikan sebagian besar dari sumber daya di kota ini. Mereka mengadakan sebuah pertempuran setiap akhir tahun untuk memutuskan pembagian sumber daya ini. Agar pembagian ini adil, mereka tidak menggunakan para Noble dalam pertempuran ini. Dengan demikian, semua orang yang berpartisipasi berada di tingkat Arcana Plane. Karena adanya cedera dan korban jiwa dan pasukan-pasukan ini selalu memanfaatkan acara ini untuk menarik lebih banyak kultivator berbakat untuk bergabung dengan mereka, acara ini menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Setiap tahun, mereka akan memilih kultivator-kultivator yang bersedia bertarung untuk mereka. Mereka yang tampil dengan baik dapat bergabung dengan mereka."     

"Menara Giok Putih ini milik Serikat Pedagang Yunyue. Setiap tahun, mereka akan mengundang para kultivator dari berbagai tempat untuk datang kemari. Karena itulah aku bertanya apakah Saudara Ye datang karena alasan itu."     

Sementara Yang Ting memberi penjelasan, mereka tiba di rumah anggur dengan langit-langit yang terbuka. Tempat itu sangat ramai.     

"Jadi kau ingin bergabung dengan Serikat Pedagang Yunyue?" Ye Futian bertanya.     

"Mereka adalah pasukan yang bergerak di bidang perdagangan. Mereka memiliki sumber daya terbanyak dan paling dermawan," ujar Yang Ting, kedua matanya berbinar.     

Ye Futian mengangguk. Setelah datang ke Negeri Barren, ia kini mengetahui bahwa orang-orang di Negeri Barren akan sering menggunakan sumber daya untuk berkultivasi. Sebagai contoh, batu spiritual banyak dijumpai disini dan digunakan sebagai mata uang.     

"Saudara Ye, apakah kau tertarik?" Yang Ting bertanya setelah mereka menemukan tempat duduk.     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya, sambil tertawa. Dia datang ke Negeri Barren untuk berkultivasi. Dia tidak akan bergabung dengan sebuah pasukan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.